Membandingkan Precast dengan Beton Konvensional: Mana yang Lebih Cocok untuk Proyek Anda?

Semakin cepat pertumbuhan investasi dalam menunjang perekonomian nasional akan menuntut pembangunan prasarana fisik, antara lain pembangunan gedung tinggi (high rise building), jalan, jembatan, saluran irigasi dan lain-lain yang semakin cepat pula. Keadaan ini mendorong untuk berfikir bagaimana menciptakan teknologi konstruksi yang menjanjikan waktu pembangunan yang lebih cepat, akurat dan konsisten dalam mutu. 

Pada Umumnya pembangunan gedung di Indonesia masih menjadikan beton konvensional menjadi pilihan yang lebih banyak digunakan dibanding dengan beton pracetak. Dimana beton konvensional seluruh elemen pada konstruksi bangunan dilakukan di lokasi proyek. Berbeda dengan metode konvensional metode pracetak seluruh elemen seperti kolom, balok, dan pelat dibuat terlebih dahulu di pabrik atau hasil pabrikasi lalu dibawa ke lokasi proyek untuk dipasangkan. 

Teknologi  beton  pracetak  adalah  teknologi  konstruksi  beton  dimana  seluruh  atau  sebagian elemen struktur dicetak di suatu tempat yang tidak berada pada lokasi proyek tersebut (pabrik) yang nantinya akan dipasangkan pada konstruksi. Dikarenakan salah satu kekurangan beton pracetak yaitu  lemah  pada  sambungan maka  perencana  harus  merencanakan  sambungan dengan perilaku yang mendekati sama dengan struktur monolit. Menurut Ervianto (2006), beton konvensional adalah suatu komponen struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom dirancang untuk bisa menahan beban aksial tekan.

Beton pracetak seringkali lebih kuat dibandingkan beton cor di tempat. Produk beton pracetak tidak hanya sudah diperkuat dengan tulangan baja, namun proses pengawetan yang terkontrol juga memastikan bahwa beton akan mengeras dengan benar dalam kondisi ideal untuk kekuatan maksimal.

Tidak heran, mengapa bahan konstruksi satu ini kerap menjadi bahan baku pembuatan suatu bangunan, seperti jembatan, gedung, sampai bantalan rel kereta api. Pada proses pembuatannya, kekuatan beton menahan tekanan dapat diatur, seperti K-225, K-250, K-350.

Sistem pracetak merupakan salah satu metode konstruksi dengan menggunakan seluruh atau sebagian besar bangunan beton dibuat di tempat lain yang khusus dirancang untuk produksi elemen struktur pracetak (pre-fabricated). Adapun pemanfaatan lokasi produksi elemen pracetak tersebut dapat dikerjakan di lokasi proyek atau dapat juga di luar lokasi proyek tergantung seberapa besar kawasan proyek tersebut. Keunggulan menggunakan sistem elemen pracetak dibandingkan dengan sistem cor ditempat (sistem konventional) adalah sebagai berikut: 

1. Bangunan dapat segera dimanfaatkan/dioperasikan, sebab dengan sistem pracetak tersebut ternyata dapat mempercepat proses waktu penyelesaian proyek.

2. Sistem ini akan sangat bermanfaat jika lokasi proyek (site) sangat sempit.

3. Tuntutan terhadap mutu/kualitas pekerjaan proyek dapat ditingkatkan sebab sebagian besar QC (Quality Control) sudah dilakukan di pabrik yang ternyata jauh lebih mudah pengawasannya.

4. Dapat menghemat anggaran biaya pelaksanaan proyek.

5. Penggunaan tenaga manusia dapat dikurangi secara significant/ drastis sebab metode ini mensyaratkan lebih banyak menggunakan peralatan, sehingga pelaksanaan proyek dapat lebih terkendali tanpa banyak terpengaruh oleh kebutuhan tenaga manusia.

6. Keselamatan dan kesehatan kerja dapat ditingkatkan karena sebagian besar yang bekerja pada proyek ini menggunakan peralatan.

7. Penggunaan bekisting (formwork) sangat sedikit sebab sebagian besar elemen struktur beton dibuat pracetak di pabrik.  

Agar diperoleh keuntungan yang optimal dalam penggunaan metode pelaksanaan sistem pracetak ini harus:

1. Desain struktur tersebut harus sudah final, sebab dalam pelaksanaan dengan menggunakan metode pracetak tidak memungkinkan melakukan perubahan desain pada saat pelaksanaan atau di masa yang akan datang.

2. Harus dapat menganalisa secara ekonomi teknis keuntungan dan kerugian menggunakan metode pracetak ini.

3. Mengetahui urutan-urutan pelaksanaan/ erection dan cara penyambungan elemen pracetak dengan benar.

4. Setiap aktivitas erection harus senantiasa di analisis perilaku struktur agar tidak terjadi kegagalan yang dapat mengakibatkan kerugian yang justru akan lebih besar.

5. Senantiasa melakukan koordinasi antara pengawas, kontraktor dan pabrikan terutama berhubungan dengan jadwal/ schedule pengiriman dan produksi elemen pracetak. 

Yuk, jadikan properti Anda lebih kokoh dan aman dengan pagar panel beton berkualitas dari PT. Aneka Dharma Persada! Dalam artikel ini, Anda telah menemukan berbagai informasi penting tentang proses pemasangan dan perawatan pagar panel beton yang tepat. PT. Aneka Dharma Persada adalah kontraktor di Jogja yang melayani alat sewa berat di Jogja juga selain penyedia beton Precast, penyedia Readymix Jogja, dan penyedia Hotmix di Jogja.

Sekaranglah saat yang tepat untuk mengambil langkah selanjutnya dengan memesan pagar panel beton dari PT. ADP. Dengan pengalaman dan reputasi yang solid dalam industri konstruksi, PT. ADP menawarkan produk berkualitas tinggi yang tidak hanya kokoh dan tahan lama, tetapi juga menawarkan pilihan desain yang menarik sesuai dengan kebutuhan estetika Anda.

Jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang juga untuk konsultasi lebih lanjut dan memesan produk pagar panel beton yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jadikan PT. ADP sebagai mitra Anda dalam mewujudkan properti yang lebih aman, kuat, dan indah!